Wednesday, August 18, 2010

Saya disuruh oleh guru saya membuat cerita ini karena saya tidak masuk ke sekolah pada tanggal 17 Agustus 2010 hehehe

Mungkinkah Revolusi Kemerdekaan Indonesia disebut sebagai "revolusi dari kamar tidur"? Coba simak ceritanya...

Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00, ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.“Pating greges”, keluh Bung Karno setelah dibangunkan dokter kesayangannya.

Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta. Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah.

“Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!”, ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih.
Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya. masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai…


Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada sebuah upacara skaral yang dinanti-nanti selama lebih dari tiga ratus tahun!

Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI.Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!

Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar “orang Indonesia asli”. Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum ada saat itu. “Orang Indonesia asli” pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993).

Itulah sejarah kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Nah di Jakarta Timur ada sekolah yg juga gak mau kalah dalam merayakan Hari Ulang Tahun Indonesia yang ke 65 nih yaitu SMP PUTRA 1 JAKARTA,hahaha-_-
Di SMP PUTRA 1 hari Selasa,1 tanggal 17 Agutstus 2010 ,diadakan upacara bendera SPESIAL HUT RI ke 65, seluruh siswa berbaris dengan rapih dan tidak ada yg berbicara sama sekali, pemimpin upacaranya pun sangat tegas dan lantang suaranya,obade bernyanyi lagu “17 Agustus” dengan suara yang bagus dan menyanyikannya pun sepenuh hati, amanat dari Pembina upacara pun tidak kalah penting,ia ber amanat tentang kemerdekaan Negara Indonesia,tapi diantara semua murid ada salah satu murid yang tidak masuk hari itu,padahal hari itu sangatlah penting , itulah saya (Davi),saya ketiduran sehabis sahur pagi itu,dan ketika saya bangun dan melihat jam ternyata sudah jam 9, hahahahahaha

No comments:

Post a Comment